Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon, Hadirkan Kuliah Tamu “Hukum dan Ekonomi Syariah”

Pulau punjung, 3 Juli 2025 – Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia hari ini menyelenggarakan acara penting, yaitu penandatanganan nota kesepahaman dengan Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kegiatan ini dilanjutkan dengan kuliah tamu bertema “Hukum dan Ekonomi Syariah” yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Ag, seorang Guru Besar Hukum Ekonomi Syariah dari Pascasarjana Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting, dimulai pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB.

Penandatanganan nota kesepahaman ini menandai babak baru dalam sinergi antara lembaga peradilan dan institusi pendidikan tinggi. Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan peradilan agama serta memperkuat kajian dan pengembangan ilmu hukum ekonomi syariah di Indonesia.
Ketua Pengadilan Agama Pulau Punjung, Bapak Iqbal Khadafi, S.H., M.H dan staf, turut hadir dalam kegiatan daring ini, menunjukkan komitmen Pengadilan Agama Pulau Punjung dalam mendukung inisiatif strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kehadiran beliau juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi implementasi program-program kolaborasi di tingkat daerah.

Dalam sesi kuliah tamu, Prof. Dr. H. Abdul Aziz, M.Ag, memaparkan secara komprehensif tentang relevansi dan dinamika hubungan antara hukum dan ekonomi syariah di era modern. Beliau menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap kedua disiplin ilmu ini untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam sistem ekonomi syariah.
Diharapkan, kerja sama antara Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon ini akan membuka jalan bagi berbagai program inovatif, seperti penelitian bersama, pengembangan kurikulum, serta pelatihan bagi para hakim dan praktisi hukum syariah di seluruh Indonesia.